Yesus Di Salibkan, Yudas Yang Dihakimi Selamanya

Hari ini, bagi umat kristen diperingati sebagai hari kematian yesus, yang dikenal juga dengan Jumat Agung. 

Dalam Alkitab dikisahkan, hari ini Yesus disalibkan dan mati di kayu salib tersebut bersama dua orang pelaku kejahatan dimasa itu.

Kematian Yesus di kayu salib, bermula dari seorang muridnya, Yudas yang menerima 30 keping perak dari mereka yang menginginkan kematian Yesus. Pada akhirnya Yudas menyadari kesalahannya dan bunuh diri.

Semenjak saat itu, Yudas seperti menjadi orang yang sangat layak dihakimi atas kesalahannya yang menukarkan Yesus dengan 30 keping perak. 

Jika proses kehidupan Yesus adalah sebuah film, seperti film pada umumnya atau bahkan film yang menggambarkan kehidupan yesus yang telah banyak beredar.

Tentu sebelum menjadi sebuah film ada skenario yang disiapkan. Agar para penonton menikmati dan mengambil nilai yang dibawa film tersebut. Kerap sekali seorang aktor yang memiliki sikap yang tidak baik dalam film terbawa dalam pikiran dan emosional setiap penikmat film bahwa aktor tersebut pun dalam kehidupan sehari-hari bersikap tidak baik. Hal itu terjadi diluar kesadaran penikmat film, bahwa apa yang di tonton/dilihat merupakan skenario/ jalan cerita yang telah disiapkan sebelumnya. Ditambah juga tingkatan pengetahuan dan emosinal penikmat film yang berbeda-beda.

Penghakiman publik kristen atas Yudas adalah hal yang hampir sama seperti apa yang dilakukan kepada aktor film yang bersikap tidak baik tadi. Apalagi jika sejak kecil seorang kristen telah mendapatkan cerita-cerita bahwa Yudas adalah orang jahat, maka secara tidak langsung cerita-cerita itu akan menjadi keyakinan hingga seorang kristen tersebut menjadi dewasa. Apalagi dalam alkitab, kisah tersebut di beri judul "Yudas Menghianati Yesus".

Memahami kisah Yesus tanpa emosional dan cerita-cerita masa kecil akan menunjukkan bahwa Yudas itu adalah korban dari sebuah nubuat. Persis dalam sebuah film, Yudas adalah korban sebuah skenario yang memang disiapkan. Agar jalan ceritanya seperti yang umat kristen ketahui saat ini. 

Jika saat ini hari penghakiman, Yudas bisa saja di tempatkan disorga, karena olehnya apa yang dinubuatkan bisa terjadi. Dan karena nubuat telah terjadi mereka yang percaya memilih jalur keyakinan sebagai pengikut ajaran Yesus (baca:kristen)

Apa yang dilakukan Yudas, menjadi sebuah nubuat terlihat dari awal Yudas menukar Yesus dengan 30 keping perak. Penukaran tersebut seolah-olah menunjukan Yudas berkuasa atas diri Yesus. Lalu saat Yudas membawa serombongan orang untuk menangkap Yesus dikisahkan bahwa Yudas memberitahu rombongan itu, kalau orang yang diciumnya nanti adalah Yesus yang harus ditangkap. Tokoh sebesar yesus saat itu seolah-olah tidak dikenal oleh orang banyak sehingga perlu ditandai dengan menciumnya terlebih dahulu. Semakin memperjelas bahwa Yudas memang dinubuatkan/skenario untuk melakukan hal itu.

Jika tidak dinubuatkan, harusnya Yudas setelah menukarkan kehidupan Yesus dengan 30 keping perak tidak perlu terlibat dalam proses penangkapan itu. Atau bahkan tanpa pertukaran itu, Yesus bisa saja langsung ditangkap. Tapi karena sudah ada nubuat/ skenario dan pesan yang harus disampaikan, Yudas pun jadi aktor yang harus dihakimi sebagai penghianat hingga saat ini. Bahkan dijadikan alat vonis bagi seseorang dalam kelompok kristen yang melakukan hal diluar kesepakatan kelompok itu atau membocorkan rahasia, maka orang itu akan di cap sebagai "Yudas".

Berbagai kisah dalam kehidupan Yesus, semuanya telah dinubuatkan/skenario bahkan petrus yang menyangkal yesus pun telah dinubuatkan sebelumnya. Yesus yang punya kemampuan untuk membebaskan diri pun, beberapa kali ditantang, tetap tidak mau membebaskan diri.

Seperti film tadi, jalan cerita tidak akan pernah berubah, ketika kita menginginkannya. Seperti ketika 2 figur dalam film sedang saling mencari, hanya selisih beberapa detik akhirnya 2 figur tersebut tidak ketemu, padahal pertemuan tersebut begitu penting. Maka Sering kali tidak sengaja terucap bagi yang menonton saat itu adalah "aduh kok gak ditunggunya", atau "cepat itu, mau pergi si figur 1". 

Begitu pun jalan cerita kehidupan yesus yang semuanya sudah diatur, dimana Yudas harus berkhianat, petrus harus menyangkal dan yesus harus disalibkan dan bangkit.

Jadi setiap peringatan kematian Yesus, jangan lagi menghakimi (baca: menyalahkan Yudas). Jangan juga salahkan pembuat skenario, karena jika kisah itu tidak seperti itu, bisa jadi saat ini anda bukan seorang kristen. 

Karena untuk sesuatu yang besar, perlu pengorbanan yang besar pula. 

Selama memperingati hari Kematian Yesus/Jumat Agung Tahun 2018.

0 Komentar