Surat untuk saudara berbeda agama

Salam para saudaraku.
Saat ini para saudara tentu sudah tahu apa yang sedang terjadi di nusantara ini. Agama menjadi persoalan personal yang sangat menonjol saat ini.

Kalau pada zaman nabi, agama itu dihina. Apakah nabi akan membawa umatnya demo?
Atau akankah nabi berusaha melenyapkan orang yang menghina itu?

Saya tidak tahu banyak tentang agama saudara. Saya hanya bingung. Kenapa masyarakat penganutnya saat ini membuat hinaan agama itu menjadi kasus yang sama dengan kasus hukum duniawi seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Saudara yang tahu dalam sejarah agama saudara. apakah pernah agama itu dihina atau bahkan ditolak keadaannya di zaman nabi. Dan apa yang dilakukan nabi?

Apakah yang dilakukan nabi sama dengan yang saudara-saudara lakukan saat ini. Kenapa agama saudara gunakan jadi alat politik. Bukankah agama saudara, agama yang membawa damai. Bukankah saudara menyatakan bahwa agama saudara adalah agama yang sempurna. Begitukah sikap kesempurnaan agama saudara yang tak ubahnya seperti kaum barbar.

Saya memang tidak mengerti agama saudara. Tetapi saya punya teman yang seagama dengan saudara. Teman saya banyak bercerita tentang indahnya agama saudara. Tentang sejarah agama saudara. Tentang bijaksananya nabi saudara. Tapi saya sedih dengan tingkah laku saudara yang bertolak belakang dengan cerita teman saya. Karena saudara yang menyatakan diri paling beragama hingga busana saudara pun harus saudara usahakan menunjukkan agama saudara, teryata tidak bijaksana seperti bijaksananya nabi.

Saudara memang begitu kejam, saudara sengaja bercerita sepotong-sepotong kepada rekan-rekan seiman saudara yang kemampuan berpikirnya dibawah saudara. Saudara menjadikan cerita itu seperti sentimen pribadi. Sehingga membangkitakan emosional pribadi. Akibatnya saudara seimanmu mau ikut dengan kegiatan saudara untuk berteriak.

Lama-lama saya meragukan saudara sebagai orang yang beragama. Kenapa saudara harus menghakimi di dunia ini. Kalau persoalan hinaan agama yang saudara pertentangkan?

Lupakah saudara bahwa nanti ada hari penghakiman? Dimana yang kuasa melakukan tugasnya untuk menempatkan dimana posisi kita selanjutnya. Atau saudara meragukan keadilan yang kuasa saat melakukan penghakiman?
Atau bahkan saudara menyakini bahwa penghakiman di akhirat nanti dapat dipengaruhi oleh orde pemerintah?
Hahahahahaha....
Saya hanya bercanda pada pertanyaan terakhir saudara. Karena saya yakin saudara tidak berpikiran seperti pertayaan saya yang terakhir.

Sudahlah saudara, Tak perlu hukum duniawi saudara paksakan mengadilinya. Maafkanlah dia jika benar telah melakukan penghinaan. Bagi kami yang tidak seiman dengan saudara tidak akan pernah memandang rendah agama saudara. Karena diagama kami pun juga mengajarkan untuk saling memaafkan. Toh juga dirinya telah minta maaf.

Saudaraku, ingatlah saat nabi pertama sekali mengajarkan agama saudara. Pasti ada yang menolak. Bahkan mungkin ada yang menghina. Ingatlah saudaraku apa yang dilakukan nabi saat itu. Kalau saja saat itu nabi emosi. Apakah nabi bisa mengajarkan agama itu bagi orang lain.

Mengingat jaman nabi mungkin terlalu susah bagi saudara. Karena waktu peristiwa dan tempat sangat jauh. Bagaimana kalau kita ingat para wali-wali yang membuat agama saudara berkembang di nusantara ini. Saudara pasti tahu ada yang menolak dan menghina ketika wali-wali mengajarkan agama saudara. Apakah yang mereka lakukan sama dengan yang saudara lakukan?

Ingatlah semua sejarah itu saudara. Kalau saudara benar-benar orang beragama. Kecuali saudara melakukannya atas dasar kepentingan politik. Saya tidak bisa bilang apa-apa kalau karena kepentingan politik. Karena di dunia politik, Apa yang saudara lakukan adalah hal yang wajar.

Salam hangat buat seluruh saudaraku!

Dari saudara tidak seimanmu yang geleng-geleng kepala lihat tingkah saudara.